Berbagi Energi
Hidup ini seperti pensil yang pasti akan habis, tetapi meninggalkan tulisan-tulisan yang indah dalam kehidupan.
Minggu, 14 Juni 2015
Minggu, 08 Februari 2015
Resep Wedang Jahe Roti
Bahan :
Siapkan 500 ml susu segar full cream
80 gr jahe bakar yang sudah di memarkan
4 cm kayu manis
2 btr cengkih
3 btr kapulaga
100 gr gula pasir
1 sdm gula palem.
Cara membuat :
1. Rebus susu bersama gula dan rempah hingga mendidih. Setelah mendidih diamkan selama 5 menit, angkat dan saring.
2. Beri tambahan 1 sdm manisan jahe yang sudah diiris halus dan 2 lembar roti tawar yang di potong kotak kecil ke dalam wedang susu jahe ini.
3. Wedang Jahe Roti siap dihidangkan
Kamis, 04 Desember 2014
15 Tanda Bahwa Kamu Punya Bakat Buat Jadi Seorang Pengusaha Sukses
Entrepreneur, atau ‘pengusaha’ dalam bahasa Indonesia, bisa punya latar belakang apa saja. Seseorang tidak harus mengambil kuliah di bidang ekonomi atau bisnis untuk bisa jadi pengusaha. Kesuksesan finansial yang bisa didapatkan dari membangun bisnis sendiri menarik banyak orang untuk banting setir dan memulai usaha mereka sendiri.
Walau begitu, ternyata tidak semua orang punya bakat untuk bisa jadi seorang pengusaha. Sebagian besar pengusaha sukses di dunia ini memiliki kesamaan cara berlaku dan kepribadian. Kalau banyak dari 15 sifat di bawah ini ada pada dirimu, mungkin saja kamu memang terlahir untuk jadi seorang pengusaha:
1. Bagimu, Risiko Itu Harus Diambil. Bukan Ada Untuk Dihindari
Untuk memulai sebuah usaha, diperlukan modal yang tak sedikit. Bukan hanya dalam hal dana, tapi juga waktu dan tenaga. Ini kenapa orang sering berkata bahwa memulai sebuah usaha adalah keputusan yang berisiko besar.
Tapi, para pengusaha tidak akan keberatan mengambil risiko tersebut. Tanpa keberanian mengambil risiko, mereka tahu bahwa hasil yang memuaskan tak akan pernah bisa tergapai. Keberanian mengambil resiko membuat pengusaha menjadi pemimpin yang tangguh dan pebisnis yang handal.
2. Dalam Dirimu Ada Keuletan yang Besar. Meski Gagal Berkali-Kali, Kamu Akan Tetap Bangkit
Banyak pengusaha yang gagal karena mereka gak mampu bertahan menghadapi tantangan dalam mendirikan usahanya. Keuletan dibutuhkan untuk terus mendorong hasrat pengusaha agar tetap maju dan maju. Walau bisnis gak selamanya menguntungkan, pengusaha yang ulet bakal terus berdiri setelah berkali-kali jatuh.
3. Meski Orang-Orang Di Sekeliling Meremehkan, Kamu Tetap Percaya Pada Kemampuan Diri
Akan butuh banyak rasa percaya diri untuk keluar dari batasan finansial. Rasa percaya diri juga dibutuhkan untuk terus gigih menjalankan usaha, walau kondisi sedang buruk. Pengusaha merupakan orang-orang yang punya rasa percaya diri yang tinggi. Mereka punya visi, dan percaya kalau visi itu akan tercapai pada suatu saat.
4. Kamu Selentur Bunglon Saat Dihadapkan Pada Keharusan Untuk Beradaptasi
Biarpun tren pasar bisa ditebak dan diciptakan, seorang pengusaha belum tentu mampu mengendalikan situasi ekonomi di negara dia berbisnis. Ekonomi terus bergerak dan dibutuhkan seorang yang bisa beradaptasi ketika perekonomian mulai runtuh. Tidak ada yang akan pernah tahu pasti apa yang akan terjadi dengan perekonomian Indonesia dalam beberapa tahun ke depan, namun seorang pengusaha selalu siap beradaptasi menghadapi tantangan.
5. Rasa Ingin Tahumu Bisa Membunuh Seekor Singa Dewasa
Rasa penasaran yang dimiliki pengusaha berbeda dengan kepo. Sebagian besar usaha dibangun berdasarkan pertanyaan-pertanyaan yang membludak di kepala pengusaha. Mereka ingin tahu bagaimana manusia memecahkan masalah dan bagaimana dia bisa membantu untuk meringankan beban manusia.
Pengusaha juga penasaran bagaimana reaksi pasar terhadap solusi yang ia tawarkan. Rasa penasaran membantu pengusaha untuk berinovasi, menemukan strategi baru, dan menjemput kesuksesan dengan cara yang unik.
6. Dihadapkan Pada Sistem yang Tidak Berjalan Baik, Kamu Selalu Gatal Untuk Membenahinya
Pengusaha mudah merasa gelisah, namun dalam artian yang positif. Dia mudah resah ketika melihat masyarakat gak bisa bekerja dengan efektif. Dia juga gelisah melihat satu perusahaan memonopoli sebuah pasar, sehingga dia akan membuat usaha baru sebagai pesaing. Pengusaha juga resah jika melihat kinerja perusahaannya tersendat, sehingga dia akan terdorong untuk turun tangan dan membetulkan yang salah.
7. Saat Sudah Terlalu Nyaman Dengan Sebuah Pekerjaan, Kamu Justru Ingin Mencari Tantangan Baru
Untuk keluar dari zona nyaman, kamu membutuhkan nyali yang besar. Tekanan sosial untuk hidup mapan, memakai baju rapih dan terlihat profesional, dannrimo sebagai karyawan adalah sesuatu yang sangat mengganggu bagi seorang pengusaha. Dia akan berusaha mencari cara yang tepat untuk “memberontak”.
Memberontak disini maksudnya tidak hanya pada sistem atau atasan, tapi juga pada diri sendiri. Seseorang yang bermental pengusaha akan berontak pada dirinya sendiri jika dia sudah mulai nyaman menjadi karyawan.
8. Proses Membangun Bisnis dari 0 Adalah Sesuatu yang Amat Kamu Nikmati
Bukan bangunan fisik saja yang dimaksudkan disini. Lebih besar lagi, pengusaha sangat menikmati proses merencanakan, mengorganisasi, dan mengeksekusi sebuah proyek. Menjadi pengusaha harus ringan tangan, gesit, dan telaten. Layaknya pengrajin, ada kombinasi unsur kreativitas, optimisme, dan seni dalam dirinya.
Para pengusaha menyukai tantangan, dan membangun bisnis atau produk mulai dari nol adalah kebanggaan tersendiri baginya.
9. Persaingan Justru Membuatmu Ingin Berjuang dan Membuktikan Kemampuan
Pengusaha adalah orang yang tidak akan segan menunjukkan sikap siap bersaingnya. Kalau belum mencapai kesuksesan yang sesuai dengan definisinya, dia tidak akan lepas tangan, mengambil cuti, kabur tiba-tiba, lalu berlibur. Seperti olahragawan atau seniman, seorang pengusaha memiliki hasrat untuk menjadi yang terbaik dari yang paling baik.
Seorang pengusaha selalu mencari cara untuk mengalahkan saingannya. Jika tidak bisa? Dia akan berusaha menjadikan saingan itu rekan dekatnya.
10. Kamu Punya Ide-Ide Unik yang Sulit Ditebak
Pengusaha yang baik adalah pengusaha yang memiliki strategi bisnis tak tertebak. Saat masyarakat bisa saja berusaha mencari tahu apa detil-detil rencananya di masa depan, seorang pengusaha tidak akan keberatan mengubah strategi bisnisnya jika memang itu diperlukan. Hal ini dilakukannya demi beradaptasi dengan pasar, serta menjadi selangkah lebih maju di depan pesaingnya.
11. Bagimu, Setiap Keputusan Harus Bisa Dijelaskan Dengan Rasional
Seorang pengusaha tidak akan puas jika orang memberinya jawaban “mungkin” atau “tidak bisa”. Dia akan bertanya, “Kenapa?” “Apa yang bisa saya lakukan untuk mengubahnya?” Penolakan tanpa sebab yang jelas adalah hal yang mengusyik ketenangan seorang pengusaha.
12. Terpuruk Itu Pasti. Tapi Kamu Selalu Menemukan Motivasi Untuk Bangkit Kembali
Ada anggapan kalau pengusaha itu cepat sukses, namun juga bisa cepat bangkrut. Namun, seorang pengusaha hebat selalu bangkit dalam sekejap. Kuncinya emang terletak seberapa cepat dia berdiri lagi. Jika pengusaha mengalami kegagalan, dia akan menahan diri untuk bermuram atau mengasihani diri sendiri. Dia segera bangkit dan move on ke peluang bisnis berikutnya.
13. Think Outside The Box
Kamu mesti berpikir di luar kebiasaan jika mau sukses. Banyak pengusaha yang sekian lama dicibir, bahkan oleh teman dan keluarganya sendiri, hanya karena ide mereka tidak bisa dipahami orang kebanyakan.
Jeff Bezos meninggalkan pekerjaan bergaji lumayan di New York demi memulai usaha dari garasi rumahnya yang kini dikenal dengan nama Amazon. Tahu dari mana Bezos mendapat ide gilanya? Setelah mendengar bahwa pengusaha retail tak harus membayar pajak jika tidak punya toko fisik. Gila, bukan?
14. Buatmu, Tidak Mengejar Peluang yang Ada Adalah Sebuah Dosa Besar
Pengusaha adalah tipe orang yang suka minta maaf karena harus melakukan sesuatu daripada minta izin sebelum memulai apa-apa. Ketika seorang pengusaha melihat peluang, dia akan langsung tancap gas merebut peluang itu. Kalau ada masalah, dia langsung turun tangan tanpa minta persetujuan dan izin dari orang lain.
Jadi jika kamu punya banyak ide di kantor namun malah dianggap sok kritis oleh atasan, mungkin sudah saatnya kamu tancap gas jadi pengusaha.
15. Telinga dan Hatimu Cukup Lapang Untuk Selalu Menerima Masukan Baru
Sangat penting bagi pengusaha untuk mendapat umpan balik, kritik, dan saran demi kemajuan usahanya. Mau mendengarkan orang lain akan membuat seorang pengusaha mengerti hal-hal yang tadinya bahkan tak ia pikirkan. Dengan catatan, dia tetap harus bijaksana dalam memilah-milah ide atau nasihat yang datang. Seberapa brilian atau otoritatif pun ide tersebut terdengar, pengusaha yang baik akan mampu mempertimbangkan nilai ide tersebut dari risiko dan potensinya.
Jadi gimana? Apakah kamu punya kualitas-kualitas seperti pengusaha di atas? Kalau iya, sebaiknya kamu berhenti meragukan diri. Mulailah menseriusi bakatmu untuk menjadi pengusaha sekarang juga.
Rabu, 19 November 2014
Saat Sedang Merasa Tak Berharga, Hal-Hal Ini Bisa Menguatkanmu
Sebagai manusia yang punya hati, kita kadang dihadapkan pada perasaan tidak berharga. Rasa ini bisa muncul karena berbagai hal. Ia bisa disebabkan oleh kegagalan, putus cinta, atau ketika kita merasa gak punya apa-apa atau siapa-siapa. Itu semua bisa membuat kita merana.
Nah, biar kamu bangkit dari perasaan gak berguna, ada beberapa hal yang patut kamu genggam dalam dada, biar kamu berhenti merasa sia-sia. Apa saja?
1. Ingatlah Bahwa Takdir yang Kita Miliki Tidak Layak Dibandingkan
Kita — atau orang-orang dekat kita — acapkali membandingkan diri dengan orang lain. Misalnya, kamu membandingkan dirimu dengan temanmu yang terlihat lebih sukses: punya rumah, mobil, sementara dirimu masih merintis usaha dari nol dan belum punya apa-apa. Akhirnya kamu pun merasa galau.
Padahal, terlepas dari apa yang dimiliki, kita semua adalah manusia yang sudah memiliki garis hidupnya masing-masing. Tidak adil rasanya jika hanya membandingkan hasil yang didapat, tanpa pernah tahu proses macam apa yang dilalui dibaliknya. Membandingkan takdirmu dengan jalan hidup orang lain hanya akan memperdalam rasa kecewa dan ketidakpuasan.
2. Kegagalan Justru Jadi Bukti Bahwa Kamu Sudah Berani Mencoba
Sebagai manusia, kegagalan adalah hal yang wajar. Kita memang gak sempurna, dan sebuah kegagalan hanyalah bagian kecil dari hidup kita. Semua orang terkenal yang kamu tahu pun pasti pernah gagal; keberhasilan yang mereka capai adalah hasil dari kerja keras dalam menjadikan kegagalan sebagai pelajaran.
Kegagalan adalah bukti bahwa kamu sudah berani mencoba berbuat sesuatu. Saat sedang dihadapkan pada kegagalan, cobalah yakinkan diri sendiri bahwa tidak berhasilnya dirimu saat ini justru akan membuka pintu kesempatan yang lain. Alih-alih merasa terpuruk, kamu harus merasa bangga karena kini gagal. Kalau gak pernah gagal artinya kamu juga gak pernah mencoba apapun dalam hidup.
3. Ketakutan Itu Kadang Cuma Ada Di Pikiranmu Saja
“Jangan mempercayai semua yang kamu pikirkan.”
Pikiran kita terkadang bisa sangat menipu, terlebih pikiran-pikiran yang negatif. Seringkali, apa yang kamu cemaskan itu sebenarnya gak nyata; semua cuma ada di pikiranmu saja. Khawatir dikiritik dosen pembimbing skripsi sampai menunda bimbingan berbulan-bulan? Tanyakan lagi pada dirimu, apakah ketakutanmu itu rasional? Jangan-jangan kalau kamu temui, dosenmu justru akan kooperatif dan membantumu agar cepat lulus.
Daripada menghabiskan energi untuk memikirkan hal negatif yang belum tentu nyata adanya, kenapa kamu gak membayangkan mimpi-mimpimu, harapanmu, atau orang-orang yang kamu sayangi? Kenapa kamu tidak melawan ketakutanmu dan memberanikan diri menghadapi kenyataan?
4. Tanpa Disadari, Kamu Sudah Memiliki Lebih Dari Apa yang Kamu Butuhkan
Belajarlah bersyukur dengan apa yang kamu miliki saat ini. Ketika kamu merasa orang lain mempunyai apa yang gak kamu miliki, kenapa gak berpikir bahwa kamu memiliki apa yang gak dimiliki orang lain?
Saat kamu mengeluh pekerjaanmu membosankan, ingatlah di luar sana ada orang yang rela menukarkan apapun agar bisa memiliki profesi yang sedang kamu lakoni. Waktu kamu merasa pencapaianmu kurang memuaskan, ingatlah orang-orang yang bahkan belum tahu apa yang harus ia capai dalam hidup.
Tiap orang punya kelebihan dan kekurangan masing-masing. Dan, percayalah bahwa Tuhan sudah menyediakan segala yang kamu butuhkan. Yang perlu kamu lakukan adalah menyadari dan mensyukurinya.
5. Hanya Berfokus Pada Kekurangan Sama Saja Dengan Membunuh Dirimu Pelan-Pelan
“Until you stop breathing, there’s more right with you than wrong with you.” — Jon Kabat-Zinn
Kebanyakan orang yang merasa dirinya gagal dan gak berguna itu melupakan satu hal yang penting: kamu juga punya banyak kelebihan. Tuhan telah menciptakan manusia secara unik dengan talentanya masing-masing. Ketika kamu merasa gak berguna karena gagal melakukan sesuatu, percayalah masih banyak hal lain yang bisa kamu lakukan dengan baik.
Gagal jadi dosen karena IPK-mu gak seberapa? Sedih dan kecewa wajar, tapi jangan tenggelam pada penyesalan. Bangkitlah, ingat lagi kelebihanmu yang lain. Walau tidak sempurna di bidang akademis, bukankah kamu mahir sebagai penulis? Bukankah kamu masih piawai melukis? Gali dan rayakanlah kelebihanmu, maka kamu akan merasa lebih baik.
6. Kamu Hidup Saat Ini, Bukan Kemarin Atau Nanti
Ketika kamu merasa terpuruk karena hal-hal yang kamu lakukan di masa lalu, atau karena kamu merasa takut dengan masa depan, ingatlah satu hal: kamu hidup pada saat ini. Masa lalu adalah bab yang gak bisa kamu ubah lagi, betapapun besar kamu menyesalinya. Sementara, masa depan adalah misteri; ia gak akan bisa menjadi lebih baik kalo kamu gak berubah.
Satu hal yang harus kamu lakukan untuk menyongsong anak tangga kehidupanmu selanjutnya adalah menerima keadaanmu sekarang. Berdamailah dengan dirimu, dan syukuri apa yang ada pada dirimu. Dengan begitu, barulah perjalananmu ke depan bisa lebih tentram, memuaskan, dan bermanfaat.
7. Sekuat Apapun Berusaha, Ada Hal-Hal yang Memang Tidak Bisa Kamu Ubah
Masalah dan cobaan yang datang padamu punya tujuan untuk mengubahmu menjadi pribadi yang lebih baik. Kamu bisa mengendalikan bagaimana caramu bertindak menghadapi suatu masalah. Kamu bisa mengendalikan dirimu untuk memulai kebiasaan-kebiasaan yang bisa menjadikanmu orang yang lebih baik.
Tetapi kamu juga harus menyadari bahwa ada hal-hal yang memang tidak bisa diubah. Masa lalu contohnya. Masa lalu memang jadi hal yang harus kamu terima. Ia sudah lewat, tapi kamu bisa mengubah dirimu saat ini untuk mejadikan hari esokmu lebih baik.
8. Yakinilah Bahwa Setiap Keberadaan Selalu Mempunyai Makna
Lalat punya peran sebagai pengurai benda-benda organik yang membusuk. Kumbang bermanfaat untuk membantu penyerbukan pada bunga. Bahkan, debu pun memiliki peran untuk menurunkan titik hujan. Sebagai manusia, hidup kamu pun punya tujuannya sendiri. Jangan pernah merasa bahwa kamu itu gak punya makna, karena menjadi bermakna itu bisa datang dengan berbagai cara.
9. Kamu Bukanlah Orang yang Paling Merana. Masih Ada Kebaikan yang Bisa Kamu Sebarkan Pada Sesama
Perasaan bahwa kita gak dicintai itu memang bikin kita merana. Tapi, justru saat itulah kamu harus menyebarkan kebaikan. Saat kamu merasa gak berguna, sadarilah bahwa masih banyak orang yang gak seberuntung dirimu. Mereka sedang berjuang dengan cara masing-masing.
Makanya, saat kamu merasa kekurangan cinta, bagikanlah kebaikan. Dengan memberi, kamu akan sadar bahwa sebenarnya ada banyak hal yang bisa kamu syukuri dari dirimu. Ucapan terima kasih dan senyum tulus dari orang-orang yang kamu bantu akan membuka matamu: sebenarnya kamu gak pernah kekurangan cinta.
10. Ketahuilan Bahwa Kamu Adalah Insan yang Luar Biasa
Ya, ini bukanlah perkataan yang mengada-ada. Kamu memang pribadi yang luar biasa dengan talenta dan keunikannya sendiri. Jadi, ingatlah sembila poin di atas dan jangan sia-siakan dirimu untuk meratapi kegagalan dan kekuranganmu. Kamu bisa bangkit dengan kakimu sendiri, melakukan banyak hal dengan kelebihan yang kamu punyai, dan menjadi lebih positif dengan kebaikan yang kamu sebarkan. Kamu itu istimewa.
Sebenarnya dirimu punya kuasa untuk merasa merana atau bahagia hari ini. Kalo kamu merasa gak berguna, ingatlah hal-hal di atas dan lakukan yang terbaik hari ini, untuk dirimu sendiri dan juga orang-orang yang menyayangimu.
Sekali lagi, kamu bukan orang yang paling merana kok!
15 Pertanyaan yang Harus Dijawab Calon Pendamping Hidupmu
Menikah bukan perkara sederhana. Ini soal menjalin komitmen serius, komitmen seumur hidup. Ada pasangan yang bisa terus bertahan, namun tak jarang suami-istri memilih berpisah. Bagaimanapun, kehidupan setelah menikah memang tak selalu mudah.
Karena itu, sikap hati-hati sebelum menikah itu mutlak diperlukan. Pada akhirnya kamu harus meyakinkan dirimu sendiri sebelum membuat keputusan. Untuk memudahkannya, utarakan pertanyaan-pertanyaan yang mungkin mengganjal di pikiranmu berikut ini…
1. Karena Alasan Mencintai Sering Mengganjal Hati:“Apa yang membuatmu jatuh cinta padaku?”
Sebuah pertanyaan yang bisa jadi rumit untuk dijawab. Jika sudah kesulitan, yang ditanya biasanya akan berkata:
“Ya, pokoknya aku cinta sama kamu…”
Percayalah, kamu berhak mendengar jawaban yang logis; pernyataan yang menegaskan kelebihan sekaligus kekuranganmu di matanya.
Mencintai bisa jadi hal paling egois yang sah dilakukan siapapun. Pasangan juga berhak mencintaimu atas apa yang kamu punya dan apa yang bisa kamu lakukan untuknya. Ketika dia mampu menyadari dan mengukur rasanya, dia tak akan mendampingimu dengan “buta” – tak akan tersesat atau hilang arah setelah menikah dan memilihmu sebagai pasangannya.
2. Pernikahan Selayaknya Hanya Sekali Seumur Hidup: “Yakinkah kamu memilihku?”
Hidup adalah perjalanan. Cinta dan komitmen yang kalian sepakati pun layaknya jalan panjang yang siap dijelajahi bersama. Kelak, mungkin akan ada saatnya kamu dan pasanganmu menemui jalan bercabang atau persimpangan. Kalian dihadapkan pada pilihan yang menyulut ragu dan menggoyahkan hubungan. Apakah kamu dan pasanganmu akan sama-sama bertahan, atau bersiap berpisah lantaran tak menemukan jalan tengah?
3. Walau Romantisme Pacaran Tak Bisa Sepenuhnya Diulang: “Maukah kamu sekali-kali tetap memberi kejutan?”
Ikatan yang erat dan hubungan yang selalu hangat tak begitu saja terjadi. Kamu dan pasanganmu layak sama-sama memupuk niat dan tulus menginginkannya. Sekadar merayakan hari lahir, ulang tahun pernikahan, atau momen-momen penting lainnya. Bahkan, tak ada anehnya jika suatu pagi kamu bangun tidur dan menemukan secarik memo bertuliskan:
“Selamat pagi…Terima kasih untukmu, yang sampai detik ini masih mau berdampingan denganku…”
Tak ada pencapaian yang tak disertai usaha. Tak ada hubungan yang bahagia tanpa kalian yang mengusahakannya. Apakah kamu bersedia menjaga api cinta kalian agar tetap menyala dan menebar kehangatan? Jika iya, akankah pasanganmu pun akan melakukan hal yang sama?
4. Pernikahan Bukanlah Tujuan, Tapi Justru Awal Perjalanan: “Siapkah kamu belajar hal-hal baru dan bertumbuh bersamaku?”
Jika hidup ibarat pendakian, menikah adalah momen dimana kalian melangkahkan kaki bersama untuk pertama kalinya. Berbekal rasa cinta, kasih sayang, keyakinan, dan rasa percaya. Saat susah payah mendaki, pasangan adalah rekan yang akan menemanimu menikmati pemandangan.
Bersamanya, kamu bisa mengabaikan haus, lapar, atau lelah yang terasa luar biasa. Yang pasti, kalian sudah menentukan tujuan bersama; mencapai puncak sebelum matahari pagi menyapa. Meskipun banyak suka duka yang akan kalian cerapi bersama, pasangan dan komitmen kalian memang layak diperjuangkan.
5. Karena Hidup Tak Akan Selalu Mudah: “Beranikah kamu menghadapi masa-masa sulit itu bersama?”
Sah menikah bukan berarti hubungan kalian akan “aman”. Hampir pasti banyak ujian yang akan menjajal komitmen kalian. Sikap pasangan yang berubah, banyaknya masalah, hingga mungkin hadirnya orang ketiga.
Ada kalanya kamu menjadi sangat rapuh; meragukan pasangan yang selama ini sudah mendampingimu. Namun, seberat dan sehebat apapun keadaan menekan kalian, kamu dan pasanganmu selayaknya bisa kuat-kuat memegang janji suci yang dahulu pernah diucap.
6. Beda Pendapat Mungkin Jadi Hal yang Biasa Terjadi: “Tapi, setujukah kamu untuk berdebat dengan kepala dingin lalu mengakhirinya lewat kecupan hangat?”
Sebuah pernikahan hanya akan berhasil jika pasangan bisa menekan ego-nya masing-masing. Suami dan istri ibarat dua pemain dalam satu tim. Tak harus berdebat siapa benar atau siapa salah, bahkan siapa yang paling hebat. Kalian hanya perlu berkompromi demi menemukan keputusan yang paling tepat.
7. Karena Hidup Menuntut Keseimbangan Antara Keluarga, Pendidikan, dan Pekerjaan: “Berjanjikah kamu menjadikan keluarga kecil kita yang utama?”
Pekerjaan bisa jadi menyita waktumu. Selesai berkantor sejak pagi hingga sore hari, menjelang malam pun masih banyak tugas-tugas yang harus diselesaikan. Namun, bukankah kamu punya pasangan yang tak kalah berhak untuk diperhatikan?
Keberadaan pasangan sepatutnya jadi pertimbangan utamamu setiap akan mengambil keputusan. Memilih pekerjaan baru, menentukan rencana studi, atau memulai bisnismu sendiri; banyak hal yang layak kamu tentukan atas pertimbangan pasangan. Lepas dari berbagai pencapaian pribadi yang bisa kamu raih, pasanganlah yang akan setia mendampingimu.
8. Menikah Bukan Hanya Tentang Dua Insan, Ada Anak-Anak yang Kelak Dilahirkan: “Sudahkah kamu siap menjadi ayah atau ibu yang baik bagi mereka?”
Adakah rumus dan aturan-aturan yang bisa kamu terapkan demi menjadi orang tua yang baik? Sayangnya, tak pernah ada tuntunan yang pasti untuk diikuti. Naluri alami sebagai orang tua kelak akan kamu peroleh cuma-cuma setelah anakmu lahir. Selama bisa membesarkan mereka dengan sepenuh hati dan tak enggan belajar, percayalah bahwa kamu bisa jadi orang tua yang baik. Kadang, banyak hal yang terlalu takut dilakukan lantaran kita tak berani menjalaninya, termasuk soal menikah dan punya anak.
9. Kebosanan Adalah Wajar: “Meski kita sudah lama bersama, relakah kamu sesekali mengatakan ‘aku mencintaimu’ tiba-tiba?”
Setelah menikah, kamu akan terbiasa melihat wajah yang sama di sampingmu; setiap saat pertama kali kamu membuka mata di pagi hari. Meskipun tak lunas 24 jam kalian habiskan bersama setiap harinya, rumah selalu jadi tujuan sepulang beraktivitas. Di rumah itu pulalah kamu akan kembali bertemu dia – pasangan hidupmu.
Jika kelak kamu merasa bosan atau jenuh dengan pasanganmu, hal itu sah-sah saja. Tapi, bukan berarti kamu merelakan hubunganmu berubah hambar. ‘kan? Kamu dan pasanganmu selayaknya sama-sama bisa menjaga. Bukan dengan sekadar kata-kata manis, tapi juga perbuatan. Saat kamu berharap pasanganmu akan mengatakan “aku sayang kamu” sepulang kantor, tak ada salahnya kamu mengucapkan kalimat yang sama saat membangunkannya di pagi hari.
10. Sebuah Hubungan Sudah Pasti Naik Turun:“Akankah kamu tetap bersemangat menjalaninya bersamaku?”
Ada kalanya kalian bisa jadi sangat mesra, pun tak jarang memilih sedikit “berjarak”. Sesaat bisa tertawa bersama, tapi dilain waktu terpaksa berselisih hingga saling menyakiti. Bagaimanapun, tak ada hubungan yang sempurna dan bisa selalu bahagia. Tapi, selama kamu dan pasanganmu punya kemauan dan semangat yang sama hebatnya, kalian tentu akan bisa mempertahankan hubungan.
11. Setiap Orang Akan Mengalami Fase ‘Jatuh': “Saat aku benar-benar lemah, maukah kamu menguatkanku?”
Banyak hal di dunia ini yang seringkali menawarkan rasa kecewa. Tak tuntas dengan tugas kantor, gagal membangun bisnis, hingga mendapat musibah berupa sakit. Di titik-titik rendah dalam hidupmu inilah, pasangan selayaknya ada untuk menguatkan – menghibur dan memberimu semangat. Meskipun dirimu sendiri tak boleh patah semangat, kehadirannya bisa memberimu kekuatan hingga dua kali lipat.
12. Pernikahan Tak Harus Mengubah Jati Dirimu:“Apakah kamu mau berjanji untuk tak mengkhianati cita-citamu dulu?”
Memutuskan untuk menikah bukan berarti kamu harus meninggalkan dunia dan kehidupan pribadimu – renjana, mimpi, dan cita-cita. Sebagai individu yang utuh, kamu tak harus merubah segala yang sudah ada pada dirimu sebelumnya. Kamu berhak punya pencapaian pribadi yang tetap diperjuangkan.
Yang pasti, menyerah pada cita-cita dan mimpi justru menjadikanmu kehilangan jati diri. Sementara, kehilangan dirimu sama halnya melepaskan orang yang kamu cintai. Percayalah bahwa cita-cita dan mimpi yang kamu perjuangkan akan membawa kebaikan bagi dirimu dan pasanganmu.
13. Umur Manusia Tak Pernah Bisa Diukur, Tapi Setidaknya Setiap Orang Layak Hidup Sehat:“Apakah kamu akan rajin-rajin olahraga dan menjaga kesehatanmu?”
Selain penting, kesehatan pun mahal harganya. Menerapkan gaya hidup sehat dengan olahraga jelas akan sangat bermanfaat. Ingat, kamu tak lagi hidup sendiri. Ada pasangan dan anak-anak yang sudah pasti peduli dan mengkahawatirkanmu. Saat kamu enggan menjaga kesehatan hingga akhirnya sakit, merekalah yang akan mengalami masa sulit. Meskipun ada pasangan yang siap merawat dan mendampingimu, menjadi beban bagi orang yang kamu cintai tentu lebih menyakitkan.
14. Kematian Adalah Rahasia yang Maha Kuasa:“Maukan kamu berusaha tetap bersamaku hingga kematianlah yang akhirnya memisahkan ?”
Kamu tak pernah tahu kapan kematian akan menjemputmu, atau memilih pasanganmu lebih dulu. Di saat itu, kalian akhirnya harus terpisah – tak lagi hidup bersama. Perpisahan sepasang kekasih tentu sangat menyedihkan, tapi bukankah takdir sangat berhak kali ini? Meskipun akhirnya harus terpisah, setidaknya kalian bisa berbagga karena bisa menjaga cinta yang kalian punya.
15. Hidup Selalu Pantas Diperjuangkan: “Jika aku yang meninggalkanmu lebih dulu, akankah kamu bersedia melanjutkan hidupmu?”
Sekali lagi, hidup mati manusia adalah teka-teki takdir. Kamu dan pasanganmu sama-sama tak kuasa menerka atau bahkan melawannya. Salah satu dari kalian mungkin harus “pergi” lebih dulu; meninggalkan keluarga kecil yang kalian punya. Jika itu pasanganmu, kamu berhak merasa kehilangan – bersedih bahkan sejenak mengutuki sekitarmu.
Tapi, saat kamu masih diberi kesempatan untuk hidup, kamu layak baik-baik menggunakannya. Meskipun keluarga kalian harus kehilangan satu anggota, kalian tetap sebuah keluarga. Ada kehidupan yang harus dilanjutkan, pun ada anak-anak yang tak layak diabaikan. Meskipun kehilangan sempat mengacaukanmu, kamu layak melanjutkan sisa hidupmu dengan bahagia.
Apakah pertanyaan-pertanyaan dalam artikel ini bisa dijawab pasanganmu? Jika iya, apakah setelahnya kamu akan lebih mantap membuat keputusan untuk menikah? Apapun itu, semoga kehidupan cintamu selalu berbahagia, ya!
Langganan:
Postingan (Atom)